Jumat, 25 November 2016

Cerpen Edisi #2

 DS 2
Aku Alvaro. Aku lahir dalam keluarga yang tak begitu indah dan tak seperti keluarga sewajarnya. Mungkin aku hidup dalam keluarga yang berkecukupan. Tapi, kasih sayang dan perhatian sangat tak cukup ku rasakan, tak pernah rasanya ada penghargaan yang ku dapat dari setiap prestasi yang ku raih namun, saat masalah datang padaku hukuman, makian, hingga kekerasan pun ku dapatkan. Semua itu terjadi di setiap hari-hariku rasanya ingin aku pergi dan langkahkan kaki untuk lari tapi apa daya aku masihlah bocah yang belum bisa apa-apa di luar sana. Dan tibalah hari ini adalah hari perceraian orangtuaku.Aku akhirnya hidup mengikuti ayahku, namun karena ayahku sangatlah sibuk akhirnya di akhir penerimaan ijazah ini aku dimasukkan ke dalam naungan pondok pesantren. Hari ini adalah hari minggu sekaligus hari pertama ku injakkan kakiku di tempat ini yaitu pondok pesantren sekolahku. Wali murid langsung pulang setelah acara di aula selesai tinggalah ku sendiri di sini. Aku hanya duduk di depan kamar yang nantinya menjadi kamarku itu. Angin berhembus sejuknya mulai ku nikmati suasana di sini hingga tak terasa ada seseorang yang memanggilku.“Hei!” panggil orang itu. “Aku?” jawabku dengan menolehnya. “Iyalah kamu.. Siapa lagi?” “Ada apa?” “Orangtua kamu udah pulang?” “Udah kenapa?” “Temenin aku yuk ke kamar mandi. Aku malu kalau sendirian,” ajaknya padaku dengan nada agak memohon. “Ya udah ayo…” terimaku.Akhirnya kami langkahkan kaki ke kamar mandi dan selama perjalanan ke sana kami hanya terdiam karena banyak orang yang tanpa berkedip menatap kita. Akhirnya sampai juga kami di kamar mandi. Aku duduk di depan pancuran yang ternyata tempat cuci piring dan seorang tadi pergi masuk ke kamar mandi. Satu menit.. Dua menit.. Tiga menit.. Sampai sepuluh menit berlalu akhirnya dia ke luar juga.“Lama yah? Makasih..” “Enggak kok.. Iya sama sama..” “Ngomong ngomong. Nama kamu siapa?” “Aku Alvaro. Kalau kamu?” “Aku Rifka. Dari mana kamu?” “Aku dari kebumen. Kalau kamu?” “Aku dari purbalingga kota perwira,” katanya dengan bangga menyebut nama kotanya. Seiring kami berjalan kembali ke kamar kami bercerita tentang latar belakang kami masing-masing. Hingga tak ku sadari sudah sampai di depan kamar. Akhirnya kami berdua masuk dan berkenalan dengan semua orang yang ada di ruangan itu. Tepatnya ada 13 orang. 4 MA dan 9 MTS. Oke aku sebutkan satu satu. Oya untuk memanggil kakak kelas disana bukan mbak, kakak, atau yang lainnya tapi uhkty yang artinya saudara perempuanku.1. Uhkty Sri (MA) 2. Uhkty Wening (MA) 3. Uhkty Fati (MA) 4. Uhkty iza (MA) 5. Faizah (MTS) 6. Rifka (MTS) 7. Nur (MTS) 8. Mar’atus (MTS) 9. Iffah (MTS) 10.Mutma (MTS) 11.Nagawati (MTS) 12.Ida (MTS) 13.Ristalia (MTS)Di atas adalah penghuni kamar yang ukurannya paling kecil dari yang lain dan pasti anggotanya pun paling sedikit. Dan ternyata adalah kamar baru yang pada akhirnya diberi nama DS2. Yang berarti adalah kepanjangan dari Darussalam dua.Tak terasa matahari mulai membenamkan diri pada malam yang pertama kalinya aku di sini aku putuskan untuk tak mandi karena antre yang bertubi-tubi. Adzan pun berkumandang semprit penda (Penda adalah singkatan dari pendidikan dan dakwah seperti osis bagian agama dan ibadah) banyak santri-santri berlarian untuk cepat-cepat mengambil air wudu agar tidak telat nantinya. Karena antre aku mencari tempat yang kosong akhirnya ku dapatkan juga. Tapi anehnya di tempat ini tak ada yang mengantre satu pun dengan enjoy yang sangat aku masuk kamar mandi itu dan aku wudu di sana setelah kelar semua aku ke luar dan aku bertemu dengan uhkty Ajeng selaku pembimbing kamarku.“Dari mana kamu.. Ngapain di sini?” dengan nada sangar. “Dari kamar mandi situ uhk.. Habis wudlu..” dengan nada takut jawabku. “Astagfirulloh kenapa di sini sih. Sendiri lagi.. Tahu gak sih kamu,, ini itu kamar mandi lama kalau kamu ke sini, lain kali jangan sendiri. Banyak hal aneh di sini, bisa-bisa kamu pingsan lagi kalau lihatnya. Udah cepet buruan ke masjid nanti kalau telat masuk penda loh (di hukum maksudnya)” “Iya uhk.” kemudian aku langsung lari.Aku mencari teman-teman sekamarku tapi alhasil tiada ku temukan akhirnya ku sendiri. Setelah salat maghrib selesai semua santri antre makan. Santri lama ambil makan dengan berkelompok sedangkan santri baru ambil makan sendiri sendiri sehingga membuat antrean kereta api yang panjang pake sekali. Sepuluh menit berlalu akhirnya tiba giliranku. Setelah ambil nasi lauk sayur air selesai aku pulang ke kamar dan kami semua makan bersama. Setelah selesai kami semua harus bergegas untuk salat isya berjamaah lagi dan setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan piket kamar dan cuci piring. Karena kami anak baru kami semua berkumpul sering disebut dengan open forum kayak sharing. Saat open forum kami semua berkenalan satu sama lain.Di antara kami ada yang masih nangis mingsek-mingsek sampe bendul. Ada yang ngelamun. Ada pula yang malah tertawa bahagia. Kalau aku tergolong yang hanya duduk dan diam menjawab pertanyaan jika ditanya dan diam lagi. Sampai waktu pun berputar pukul 9 malam. Waktunya tidur. Tapi sebelum tidur kita semua harus tata kasur dahulu. Aku tidur di sebelah Rifka. Hari-hari kami lewati seperti biasa dengan keadaan statis perbedaan keadaan hanya karena faktor jadwal piket saja. Hingga akhirnya sebulan berlalu. Teman pertamaku adalah Rifka tapi seiring berjalannya waktu aku malah lebih dekat dengan Nur, Nagawati, dan Wulan. Aku dan Nagawati satu kelas yaitu kelas 7-A dan Wulan dan Nur kelas 7-b kami berempat selalu bersama. Dan rasanya aku mulai mengenal apa artinya kebersamaan kepedulian, kepekaan, dan saling mengerti satu sama lain. Tak lupa saling menolong pun iya. Dan saat itulah aku mulai lupa akan yang namanya pertikaian dan pertengkaran aku mulai betah dan bahagia di sana terima kasih kawan-kawanku dan sekaligus keluargaku DS2. 

Cerpen Edisi #1

04:04:2016
Di langit malam kelam nan hitam menyembul  sebuah bintang dengan sinarnya. berdiri terdiam di angkasa menantikan sebuah sabit sang bulan .
Tak tampak awan berjalan beriring mengawalnya, hanya sendiri dalam sunyi yang senyap, suara alam diterpa desiran angin melagukan khidmat yang dalam.
Suara angin kembali berdesir lirih menyentuh dedaunan muda yang tampak rapuh, tua sebelum waktunya dan berguguran jatuh ke tanah, tersapu lagi dan terus tersapu oleh si angin malam tadi, kembali terulang dalam putaran waktu yang terasa semakin sedikit.
Mulai ciptakan rasa dingin yangmenyengat  melewati pori-pori dan masuk menusuk tulang –tulang  rangka ini.
“Muka jelek????emang trus napa ??? “
“Telinga budeg ????emang  trus napa??? “
“kalo di itung itung aku emang punya seribu,sejuta,bahkan milyaran kekurangan ku yang mungkin aku sendiri gak sadar atas semua kekurangan ku “
Itu kata kata yang selalu terlontar dalam benaku seraya ku dengar ocehan seorang perempuan yang gagah dengan sorotan mata tajam seperti elang yang akan menerkam ayam  yang sebenarnya  tak lain dia adalah ibuku sendiri. ejekan,kritikan,bentakan, yah semua itu apalah jenisnya hari ini tepatnya dari awal bangun tidur dan entah sampai kapan berakhirnya(karena sampai detik ini ku buat cerpen ini kata itu masih berlanjut). dari yang katanya telingaku budek, mukaku yang butek katanya, badanku yang bau beras raskinlah, dll. rasanya aku ingin masuk kedalam kardus lalu kardus itu diangkut yang jauh dari tempat sekarang yang untuk ku berdiri ini. hancur rasanya itu pasti, oke, hinaan itu memang baik untuk ku maju.. tapi kalo bertubi tubi gini pastinya hancurlah otaku. untuk lebih jelasnya akan ku ceritakan kronologi ceritanya.
kisah ini dimulai saat aku mulai menikmati libur UN yang jatuh pada hari senin dan berakhir pada hari rabu.tengah malam tepatnya  tepatnya. aku mulai memang tapi bernada tinggi seperti membentak.
"vin..! cepat bangun!"
yah ternyta suara itu dari ibuku
"ya.. apa?" jawabku dengan nada ngantuk ngantuk.
"ambilin vit..!" perintahnya yang terdengar tak jelas di telingaku.
"apa..?"tanyaku meminta kejelasan.
"ambiliin vit.. !!tuh disana.." ucapnya dengan nada tinggi dan mulai marah.
ya sejujurnya aku masih tak begitu mendengar dengan jelas aku berusaha berfikir sambil beranjak dari kasursambil keyip keyip, aku yang dalam mimpi tadi bermimpi vit itu adalah salep penghilang bulu rambut aku segera mencari di meja dandan ibuku. saat aku mulai muter muter tidak menemukan apa yang ku cari.tiba tiba dari kamar muncul suara nada tinggi dan keras,
"ga di situ laaahh vin....!!! vitnya ya diluar di tempat minuuum!!!" katanya marah marah.
Tapi tetap saja aku masih bingung apa yangharus aku ambil sampai aku tak sengaja membaca kardus bertulisan vit.
yah dari situ akhirnya aku baru mudeng apa yang harus aku ambil. dangan segera ku ambil dan kuberikan padanya, seraya kuberikan seraya kudengar sebuah kalimat "kamu, budek banget sih.." katanya.
Tapi ku tak peduli itu, karena mataku tak kuat untuk ku cagak agar tetap terbuka, akhirnya aku tidur lagi, dan mimpi indah lagi.
Rasanya aku baru melajutkan tidur 5 menit yang lalu tapi kembali ku di bangunkan lagi dengan nada yang sama. tapi kali ini dengan sebuah pukulan kecil di kaki.
"vin.. bangunin semuanya suruh sholat trus nyalain sanyo" perintahnya beruntun.
Pusing,nagntuk,lesu masih bercampur aduk. dengan langkah terpaksa aku mulai laksankan perintahnya satu persatu. karena hari ini aku libur dan kebetulan lagi tidak sholat akhirnya aku kembali tidur di sofa.
Tak tersa dari awal pukul lima sampai beralih pukul enam aku baru membuka mata dengan di lengakapi suara menguap. baru saja aku duduk membuka mata sambil memandangi ruang tamu yang sudah sepi karena semua adik adiku sudah berangkat sekolah tiba tiba suara ibuku melengking lagi.
"viinn... cepet mandiii... trus kedepan!!!"
"ya.. bu.." dengan suntuknya ku jawab serta ku langkahkan kaki bergegas ke kamar mandi. dalam mandi ku juga tak lupa ku gosok gigi, dan pastinya cuci muka 2 kali. tapi semua itu tak sedikitpun berpengaruh dan melindungiku dari kata ibuku berikutnya. yah kata itu muncul setelah aku selesei menjadi kasir di toko.
"kok mukamu butek banget..? cuci muka ya lah..!!!"
katanya terucap darinya di tengah kerumunan pembeli yang seketika pun ikut menyempatkan diri menonton kejadian yang kurang lebih berdurasi tiga menit itu.
"udah.. koh..." jawabku menyangkal opininya itu yang 100% salah.
"udahlah sanah kebelakang.. cuci muka lagi..!" perintahnya.
kaki yang mendadak jadi enteng itu langsung lari karena senang akhirnya bebas tugas. yah walaupun ku sudah bebas tugas tetap saja aku harus mencuci muka ku lagi yah kali ini ku cuci muka ku yang katanya butek ini lebih lama dan dengan gosokan yang lebih keras lagi. sepuluh menit berlalu seleseilah sudah muka ini ku cuci. karena nanti sore aku ada les akhirnya ku buka hp ku. kulihat ada pesan masuk. setelah ku buka ternyata dari felly.
"nanti les jam 2. fisika."
"ya oke" jawabku.
karena aku punya waktu yang sedikit longgar aku sempatkan untuk berselancar di medsos yang cukup terkenal "fb" namanya sembari ku tatap layar tv yang dari tadi nyala ga tau siapa yang nonton. mungkin baru jangka waktu 15 menit berlalu, rasanya baru saja ku merasa santai, tiba tiba...
"viiinnn... siiniiiii....!" suara ibuku melengking lagi.
"iyaaa...." jawabku tak kalah kerasnya. keras bukan berarti melawan tapi hanya sekedar ibuku dengar jawaban ku. aku segera lari dan berharap tak di katai butek lagi. tapi harapanku pupus begitu saja setelah langkahan kaki terakhirku menuju ibuku itu.
"buteekk bangeettt sih.. ???"
"hmmm.." jawabku kecewa karena usahaku tadi sia sia dan sangatlah sia sia.
"nih transfer.." perintahnya lagi.
dengan cepat aku beranjak pergi melaksanakan tugas. tak lama kemudian aku kembali ke rumah dan menghadap ibuku lagi menyerahkan bukti transfer itu.
"cuci muka.. ya..lah ..!!! yang bersih!!! mukamu buteekk..banget.. sanah kebelakang lagi"
cleb tak terduga kata itu muncul lagi, di depan ramainya pembeli di tambah lagi beberapa sales yang mukanya terlihat kaget dan ada yang nyengir juga melihat  insiden ini. lalu tanpa tunggu lama lagi langsung saja ku langkahkan kaki pergi menuruti perintahnya.
ku lirik jam dinding menunjukan pukul 12.20 akhirnya ku putuskan untuk tidur, agar ku bisa menenangkan sedikit otaku ini yag sedari pagi penuh dengan kata kata butek.
Rasanya nyaman sekali, ku pejamkan mata di atas kasur yang sebenarnya ga empuk mungkin karena saking penatnya kepala ini aku langsung terlelap nyenyak.hingga gaduh,brisik, nan merusak mimpi indahku, terdengar membangunkan ku yang ternyata itu adalah suara adiku yang baru pulang sekolah.
"jam berapa mbrot?" tanyaku pada adiku yang sering ku panggil gembrot.
"jam dua kurang" jawabnya santai.
"yang bener.. mbrot..?" jawabku agak kaget.
lalu ku langsung bergegas mandi tak lupa gosok gigi dan cuci muka lagi dengan harapan ada perkembangan setidaknya aku tak lagi di katai butek di depan umum. sialnya semua celana ku ternyata sedang di cuci begitupun baju hem ku.
akhirnya karena ku buru buru ku ambil pakaian seadanya. setelah selsei aku bergegas pergi ke depan toko menemui ibuku dan meminta izin. ku kira semua akan lancar tanpa ejekan dan kritikan tapi ternyata tidak.
"bu.. aku berangkat les dulu ya.."
"ya udah cepet sanah..! udah mukane butek banget, bajune acak acakan gimana sih..?? yang bener yalah apa apane..!!!"
"ya.." satu kata untuk semuanya. langsung ku pergi menuju les lesan. lima belas menit berlalu akhirnya sampai jua.
"bagus.. lengkap sudah.. di rumah di marahi terus. les telat. hebat banget" gerutu ku seraya masuk ruangan les . kebetulan tempatnya di rungan paling awal jadi aku bisa langsung duduk.
dengan keadaan yang pikiran yang belum tertata ini aku mengikuti les dengan hanya menulis jawaban jawabanya saja.
1 jam setengah berlalu les lesan pun selesei. Aku segera memasukan buku ke dalam tas hitam yang sudah lama tak pernah kucuci ini.
Seperti biasa aku di jemput telat.satu per satu temanku pergi pulang. dan akhirnya hanya tersisa aku sendiri.biasanya jemputanku itu datangnya lama ku putuskan untuk duduk di kursi sambil bermain clash of clans (coc).
Game inilah yang selalu menemaniku di setiap keadaanku, karena baterai hpku sudah menunjukan angka kritis akhirnya ku putuskan berselancar di fb saja.waktu bergulir cepat tak terasa jemputan ku sudah datang. setelah 15 menit berlalu sampai juga aku di rumah. akhirnya aku masuk rumah ganti baju dan sejenak menyempatkan mataku menonton tv sampai seketika terdengar suaraitu.
"viiin.. nasinya di tatain.." agak rendahan dikit nadanya. mungkin karena lelah.
tanpa kata kata langsung ku ambil magic com lalu ku tatakan di atas piring piring. setelah adzan berkumandang kami semua sekeluarga mulai makan.dalam sesi makan ini ibuku tak banyak berkomentar tentangku dia sibuk menceritakan kejadian kejadian di toko tadi siang.
aku agak sedikit lega, berharap semuanya telah berakhir. tapi harapanku itu tak terkabul seketika itu juga, setelah sesi makan selesei ibuku langsung mengulang kata katanya tadi siang. kalo di hitung hitung mungkin ada 3 menit semua kata kata itu di ucapkanya kembali.
Aku yang sudah bosan, aku hanya mengiyakan apa yang di perintahnya. waktu maghrib berlalu sholat maghrib pun sudah selesei di kerjakan. aku pun mulai santai kembali karena obrolan sudah berganti dengan kisah lain, tapi ternyata obrolan itu pun tak lepas dari ejekan dan kritikan serta komentar tentangku lagi.
karena saking jenuhnya aku mendengarkanya akhirnya ku buka laptopku dan mulai ku tulis semua kisahku dalam bentuk sebuah cerpen. sampai setelah setengah jalan cerpen ku tulis, ibuku mulai berhenti berkomentar tentangku. Lalu beranjak pergi tidur.yah mungkin dia lelah. Aku pun akhirnya meregangkan kaki dan tangan yang sedari tadi kurasakan banyak semut yang berjalan jaalan.
Berakhirlah ceritaku hari ini tanggal 4 april 2016. pukul 23:54 ku akhiri cerita ini,. Dengan bacaan hamdalah.Alhamdulillahirrobil’alamin…..
wassalamu'alaikum wr.wb.

TAMAT